Pernah nggak sih kamu bertanya-tanya kenapa strategi digital marketing yang dulu efektif, sekarang terasa nggak lagi beresonansi? Banyak pemilik bisnis lokal maupun waralaba merasa tantangan besar saat ingin menjangkau pasar anak muda masa kini. Gen Z, generasi yang lahir di pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, punya kebiasaan online yang unik dan ekspektasi berbeda dari generasi sebelumnya. Cara mereka bersikap di ranah digital sekarang banyak memengaruhi bagaimana brand berbicara, beriklan, dan terhubung ke audiens.
Perubahan ini sama sekali nggak sepele. Gen Z tumbuh besar dengan smartphone di tangan, sosial media sebagai sumber informasi utama, dan keputusan yang didasari nilai keaslian serta tujuan yang jelas. Mereka benar-benar generasi pertama yang mengutamakan pengalaman mobile, dan preferensi mereka menentukan mana strategi digital yang berhasil dan mana yang gagal total. Di tengah tren yang bergulir begitu cepat, memahami apa yang diharapkan Gen Z dari konten digital bisa menjadi kunci agar bisnismu tidak tertinggal zaman.
Buat kamu yang ingin mengembangkan bisnis lokal atau waralaba di tengah persaingan saat ini, menyesuaikan digital marketing dengan perilaku Gen Z bukan lagi sekadar keuntungan tambahan tetapi sudah menjadi kebutuhan jika ingin membangun koneksi nyata dan loyalitas pelanggan jangka panjang. Yuk, simak perubahan besar strategi digital marketing akibat kehadiran Gen Z, dan bagaimana bisnismu bisa beradaptasi sekaligus berkembang.
Mentalitas Mobile-First
Bagi Gen Z, perangkat mobile bukan cuma alat tapi sudah jadi bagian gaya hidup. Mulai dari mencari informasi, berinteraksi, hingga belanja, semuanya berlangsung di smartphone atau tablet. Cara mereka mengkonsumsi informasi sudah berubah total, mengedepankan pengalaman yang serba cepat, mulus, dan tentunya menarik secara visual.
Situs atau iklan yang mungkin bagus dilihat di desktop, namun tampil kurang maksimal di mobile, pasti cepat ditinggal. Gen Z berharap navigasi yang simpel, loading super cepat, dan konten yang pas di layar tanpa ribet. Pop-up yang mengganggu atau gambar yang nggak kunjung terbuka bikin mereka langsung meninggalkan lamanmu. Responsivitas dan optimalisasi mobile sudah harus jadi standar.
Kampanye digital marketing yang sukses untuk Gen Z selalu mengedepankan optimasi mobile di setiap aspek. Bukan cuma website saja, tapi juga email marketing yang mobile-friendly, konten media sosial yang bisa di-swipe, hingga ajakan bertindak (CTA) yang gampang diakses kapan saja. Investasi di sini bukan sekadar soal teknis tapi juga menunjukkan bahwa kamu mengerti dan menghargai cara Gen Z berkomunikasi serta berbelanja online.
Perhatian Singkat & Konten “Snackable”
Banyak penelitian menunjukkan Gen Z punya rentang perhatian yang sangat singkat, kadang butuh beberapa detik saja untuk menentukan apakah sebuah konten layak ditonton. Tapi, ini bukan berarti mereka tidak tertarik, hanya saja informasi yang mereka dapatkan begitu banyak sehingga mereka semakin selektif memilih mana yang akan dilihat lebih lanjut.
Panjang dan format konten sangat menentukan. Video singkat, grafis yang menarik, dan judul yang langsung to the point lebih mudah menarik perhatian mereka. Platform seperti TikTok, Instagram Reels, sampai YouTube Shorts kini jadi primadona karena bisa menghadirkan konten yang seru dan ringkas.
Bagi bisnis lokal, mengubah pendekatan ke konten “snackable” berarti membuat video singkat yang menampilkan produk, jasa, atau testimoni pelanggan. Polling interaktif atau pertanyaan singkat di story juga efektif untuk menjaga keterlibatan audiens dan membuka ruang komunikasi dua arah. Kuncinya adalah menyampaikan pesan dengan padat, tetap jelas, dan tetap menghibur.
Keaslian Lebih Penting daripada Kesempurnaan
Jika dulu branding yang serba mulus jadi idaman, Gen Z justru lebih menyukai kejujuran. Keaslian sangat memengaruhi keputusan mereka, iklan yang terlalu sempurna justru dinilai tidak nyata dan cenderung kurang relevan. Gen Z lebih percaya pada kisah nyata, cerita jujur, dan konten yang nggak takut menampilkan kekurangan.
Ini juga berlaku dalam kerja sama influencer. Mega-influencer atau selebritas sekarang mulai tergeser oleh “micro-influencer”, orang biasa dengan komunitas loyal yang aktif. Cara mereka membangun relasi terasa jauh lebih relatable dan jujur daripada endorse yang terlalu diatur.
Bagi brand, menunjukkan transparansi bisa dimulai dengan membalas komentar, membagikan cerita di balik layar, atau secara terbuka menanggapi feedback. Review pelanggan, baik positif maupun negatif, dianggap lebih kredibel. Dengan melibatkan karyawan asli atau pelanggan dalam konten, bisnis lokal menunjukkan bahwa mereka bangga dengan komunitasnya sendiri dan nggak ada yang disembunyikan di balik layar.
Dominasi Video & Konten Interaktif
Kecintaan Gen Z pada video memang nyata. Survei terbaru menunjukkan lebih dari 70 persen Gen Z menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk menonton video online. Video mudah dikonsumsi, mampu menyampaikan pesan yang kompleks dengan sederhana, dan menghadirkan “wajah” manusia pada bisnismu sehingga hubungan terasa lebih personal.
Tidak hanya video, konten interaktif seperti live streaming, polling, kuis, augmented reality filter, dan fitur swipe up kini jadi standar baru di dunia digital marketing. Gen Z senang jika bisa menjadi bagian dari konten, bukan sekadar penonton pasif. Misalnya, voting ide produk baru, kuis seputar jasa yang kamu tawarkan, atau sesi Q&A live bersama audiens. Interaksi semacam ini membuat mereka merasa lebih dihargai dan didengarkan.
Agar tetap relevan, ada baiknya berinvestasi untuk membuat video profesional maupun kampanye digital yang melibatkan audiens. Bisnis yang mengedepankan keterlibatan cenderung lebih mudah membangun loyalitas dan meningkatkan kunjungan, baik online maupun offline. Gabungkan storytelling visual dengan fitur interaktif agar Gen Z semakin betah dan merasa suaranya benar-benar penting.
Mengejar Tujuan Sosial & Lingkungan
Gen Z cenderung mendukung brand yang punya nilai sejalan dengan prinsip mereka, terutama soal isu sosial dan lingkungan. Membeli produk bukan hanya soal kualitas atau harga, tapi juga kepedulian terhadap isu yang dianggap penting. Gen Z aktif mencari tahu dampak sebuah bisnis sebelum memutuskan membeli.
Mereka mencari bisnis yang sungguh-sungguh menerapkan praktik berkelanjutan, menjunjung kesetaraan, serta terbuka soal kegiatan mereka. Bicara tanpa bukti nyata rasanya akan sulit mendapat perhatian. Kalau bisnismu punya inisiatif sosial atau menggunakan bahan ramah lingkungan, jangan ragu untuk menonjolkan ceritanya. Konten yang memperlihatkan keterlibatan karyawan, kegiatan amal, hingga kebijakan ramah lingkungan akan menambah kepercayaan calon pelanggan.
Komunikasi pemasaran harus konsisten menunjukkan komitmen pada nilai-nilai tersebut, bukan cuma sesekali. Kalau kamu masih bingung bagaimana cara menyesuaikan bisnis dengan tren ini, kerja sama dengan jasa digital marketing yang terpercaya bisa membantumu membangun citra positif agar lebih dikenal dan dihargai Gen Z.
Penutup: Merancang Digital Marketing yang Sukses Hari Ini & Besok
Perilaku Gen Z yang berubah cepat kini sedang membentuk ulang industri digital marketing. Dari cara mereka berinteraksi lewat mobile, harapan akan kejujuran, minat terhadap konten singkat dan interaktif, sampai keinginan mendukung brand yang punya tujuan sosial, semua memengaruhi strategi pemasaran di berbagai bidang. Untuk pemilik bisnis lokal atau waralaba, menyesuaikan diri dengan perubahan ini bukan cuma soal bertahan, tapi mengamankan masa depan bisnismu agar tetap dipercaya.
Strategi digital marketing yang dulu sukses belum tentu bisa beresonansi ke generasi baru. Mengikuti preferensi Gen Z bukan hanya memastikan kontenmu dilihat, tapi juga diapresiasi dan berpotensi diikuti tindakan nyata. Dengan dasar yang kuat, bisnis bisa tumbuh berkelanjutan, membangun relasi yang memperkuat kepercayaan pelanggan yang mengutamakan keaslian, keaktifan, serta tanggung jawab sosial.
Kira-kira, bisnismu sudah siap belum menyambut Gen Z dengan strategi yang tepat? Jika masih ragu dan merasa kewalahan, kamu nggak perlu menghadapinya sendirian. Top4 Technology hadir dengan layanan digital marketing mengikuti tren terbaru perilaku konsumen, khusus buat kamu yang ingin menjangkau Gen Z dan audiens digital yang lebih luas. Yuk, jadikan bisnismu semakin dikenal, relevan, dan mengubah pengunjung jadi pelanggan setia bersama kami.